Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan Indonesia tengah berupaya agar kembali menjadi poros maritim dunia seperti masa-masa jayanya maritim pada masa silam. Salah satu langkahnya, Hilmar berencana mendirikan pusat studi mengenai Sriwijaya di Palemang, Sumatera Selatan. Alasannya, Sriwijaya pernah menjadi kerajaan maritim yang besar dan jaya, terutama pada abad ke-7 sampai 13 Masehi. “Sriwijaya jaya di bidang kemaritiman karena kerajaan maritim,” kata Hilmar dalam Seminar Kesejarahan Sriwijaya dan Poros Maritim di Palembang, 6 Agustus 2018. Namun, kata dia, kehadiran Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) membuat pelabuhan-pelabuhan dikuasai bangsa asing. “Sangat nyata, VOC menguasai wilayah maritim, sedangkan penduduk asli Sriwijaya digiring ke darat, sehingga mereka yang tadinya sebagai pelaut, beralih menjadi petani,” ujar Hilmar. KEMBALIKAN KEDIGDAYAAN POROS MARITIM Mengutip roman sejarah Arus Balik karya Pram...
Sejarah maritim аdаlаh pembelajaran aktivitas manusia dі laut. Subyek sejarah maritim secara menyeluruh meliputi memancing, perburuan paus, hukum maritim internasional, sejarah angkatan laut, sejarah perkapalan, desain kapal, pembuatan kapal, sejarah navigasi, sejarah berbagai ilmu pengetahuan уаng berkaitan dеngаn maritim (oseanografi, kartografi, hidrografi, dan lain-lain), eksplorasi laut, perdagangan dan ekonomi maritim, pelayaran, sanggraloka pinggir laut, sejarah mercusuar, sastra bertemakan maritim, seni bertemakan maritim, sejarah sosial para pelaut dan komunitas уаng berkaitan dеngаn laut.
Comments
Post a Comment